Suku Dayak Losarang Hindu-Buddha Bumi Segandhu
Indonesia, negeri seribu pulau tempat dimana lahirnya beragam budaya. Dari sekian banyak budaya yang ada, di Indramayu terselip salah satu komunitas yang menamai diri mereka “Suku Dayak Hindu-Budha Bumi Segandhu”. Banyak yang menyangka suku dayak Indramayu merupakan salah satu dari sekian banyak suku bangsa (etnik) yang ada di Indonesia. Tapi sebenarnya, suku dayak Indramayu ini bukanlah merupakan sebuah etnik, melainkan sebuah komunitas yang memiliki kepercayaan, adat istiadat dan gaya hidup yang unik.
Keunikan-keunikan suku dayak indramayu inilah yang membuat kami tertarik untuk mengangkat dan mengabadikannya dalam bentuk foto. Semoga hasil jepretan kami mengenai suku dayak Indramayu ini bisa memberikan gambaran betapa kayanya Indonesia akan perbedaan keyakinan dan budaya, namun tetap dalam satu jiwa.
Berikut adalah beberapa foto yang kami ambil
Gambar diatas adalah gerbang masuk padepokan.
Nikon D80 f:3.5 S:1/200 ISO:100 Foc:18mm
Gambar diatas adalah gambar pintu gerbang dari arah samping dalam
Canon 1100D f:9 S:1/200 ISO:100 Foc:18mm
setelah memasuki padepokan kami disambut dengan meriah di sebuah bale.
bale tempat penyambutan tamu dan tempat kolam ritual berada.
Canon 1100D f:13 S:1/50 ISO:100 Foc:24mm
sebenarnya, didalam bale penyambutan tersebut merupakan tempat ritual jumat kliwonan. gambar di atas merupakan potret sisi dalam dari bale tersebut.
Canon 1100D f:4 S:1/60 ISO:800 Foc:20mm
didalam bale tersebut terdapat sebuah kolam yang digunakan untuk ritual jumat kliwonan
Canon 1100D f:4 S:1/60 ISO:800 Foc:18mm
di dalam padepokan terdapat kubah untuk ritual tertentu.
Canon 1100D f:16 S:1/50 ISO:100 Foc:20mm
bagian dalam kubah tempat ritual. patung semar mantep dan gentong beserta gayungnya, dengan background lambang negara, Garuda.
Canon 1100D f:3.5 S:1/40 ISO:640 Foc:23mm
seorang pria suku dayak yang sedang diwawancarai mengenakan celana adat, tidak berbaju.
Canon 1100D f:7.1 S:1/100 ISO:100 Foc:25mm
potret pakaian wanita suku dayak yang seperti wanita kebanyakan. suku dayak juga tidak terbelakang, terbukti dengan penggunaan handphone, radio, motor, mobil, dsb.
Nikon D80 f:5.3 S:1/50 ISO:100 Foc:66mm
pernak-pernik sebagai identitas adat. hanya berwarna hitam-putih; perlambangan baik dan buruk. katanya, ini sebagai penjagaan diri.
Canon 1100D f:5.6 S:1/30 ISO:1600 Foc:55mm
salah satu kegiatan ritual di siang hari, yaitu pepe; berjemur di bawah terik matahari.
Nikon D80 f:4.8 S:1/160 ISO:100 Foc:48mm
membuat pernak-pernik juga menjadi kegiatan keseharian warga suku dayak ini. di belakang foto ini terlihat radio.
Canon 1100D f:5 S:1/60 ISO:1600 Foc:18mm
pria ini hanya duduk-duduk dan merokok untuk menghabiskan siang harinya
Canon 1100D f:11 S:1/250 ISO:1600 Foc:24mm
beliau adalah pemimpin komunitas suku dayak ini, menerima tamu seperti kami, kemudian memasakkan beberapa makanan untuk kami. alangkah baik beliau ini.
Nikon D80 f:3.5 S:1/60 ISO:100 Foc:18mm
adat suku dayak didominasi oleh pria dalam mengurus rumah tangga, sehingga seperti gambar di atas, para wanita hanya tiduran, bercerita.
Nikon D80 f:5.3 S:1/80 ISO:100 Foc:58mm
potret kebahagiaan dari Dayakian dari dari sudut lensa
Canon 1100D f:5.6 S:1/50 ISO:100 Foc:20mm
pemberian semacan kenang-kenangan oleh ketua kelompok untuk Bapak suku dayak
foto kami dengan beberapa warga Dayak.
Padepokan Suku Dayak Losarang Hindu-Buddha Bumi Segandhu terlihat dari luar. kubahnya terlihat begitu jelas.
Canon 1100D f:25 S:1/200 ISO:800 Foc:41mm